yorel

yorel
it's me

Blog Content

Rabu, 10 Februari 2016

RANGKUMAN ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN


1. Arsitektur dan Lingkungan

Arsitektur dan Lingkungan memiliki kaitan yang sangat erat. Karena lingkungan itu sendiri memiliki banyak pengertian seperti tanah, air, energi surya, mineral, flora dan fauna. Dari berbagai hal tersebut arsitektur adalah bagian daripadanya. Sebagai contohnya;
  • Bahan bangunan yang terdiri dari sumber daya alam seperti kayu, bebatuan, tanah, pasir dan sebagainya.
  • Energi yang digunakan pada bangunan terdapat dari energi surya seperti pembangkit listrik tenaga air, angin, surya dll.
  • Selain itu arsitektur dapat menjadi sarana tempat pengembangbiakan flora dan fauna.

Maka dari itu dapat dilihat bahwa pada dasarnya arsitektur bukan hanya berasal dari lingkungan, tetapi pula menjadi pembentuk lingkungan itu sendiri. Sehingga Arsitektur juga bisa memberikan dampak negatif maupun positif terhadap lingkungan. Sehingga perlu adanya perhatian khusus dalam mengurangi dampak negatif dari arsitektur itu sendiri.


2. Respon Buku Arsitektur dan Lingkungan
 
Dari penjelasannya, tujuan penulis menulis buku tersebut adalah untuk menjelaskan penggunaan, dampak dan pengaruh lingkungan bagi arsitektur. Berbagai pengertian mengenai sejarah, waktu, ruang dan fungsi yang menghubungkan tentang arsitektur dan lingkungan juga dijelaskan pada buku ini.
Secara keseluruhan buku ini memiliki penjelasan yang sangat baik untuk dibaca. Hal tersebut agar pemikiran para arsitek antara sebuah bangunan dan lingkungannya dapat berjalan dengan seimbang tanpa memberikan dampak yang tidak baik bagi keduanya.









 3. Rangkuman Buku Arsitektur dan Lingkungan


Kesimpulan dari buku ini ialah mengenai suatu lingkungan dalam pengertian ruang dengan bagian-bagian didalamnya seperti alam, manusia, masyarakat dan bangunan. Lingkungan yang dimaksudkan bukan hanya lingkungan alam saja, tetapi juga menjelaskan tentang lingkungan buatan hingga lingkungan sosial ekonomi. Selain itu juga dijelaskan dampak buruk dari suatu bangunan yang diantaranya adalah berkurangnya lahan terbuka hijau(lingkungan alam), pemborosan energi dan sumber alam(lingkungan buatan) & biaya pembangunan yang terbatas(lingkungan sosial ekonomi).






 4. Rangkuman Buku Dasar-Dasar Arsitektur Ekologis

Buku ini pada dasarnya berisikan mengenai hubungan antara ekologi dan arsitektur. Dimulai dari pengertiannya, ekologi secara umum dimengerti sebagai hal-hal yang saling mempengaruhi segala jenis mahkluk hidup(manusia, hewan, tumbuhan) dan lingkungan sekitarnya(cahaya, suhu, alam dll).
Buku ini juga menjelaskan mengenai hubungan-hubungan antar mahkluk hidup-mahkluk hidup, dimana dalam suatu ekosistem terdapat hubungan yang saling berkaitan antara organisme produsen, organisme konsumen serta organisme perombak serta rantai pangan yang menjadi kaitan antara ketiga unsur tersebut. Selain itu pula menjelaskan hubungan antara mahkluk hidup dengan lingkungannya yang dikaitkan antara bangunan serta alam. Sehingga timbullah dampak negatif dari bangunan itu sendiri serta nilai-nilai ekologi yang baik yang dapat diterapkan dalam suatu bangunan.


5. Giant Sea Wall






Giant sea wall adalah proyek dari pemerintah untuk pembangunan tanggal laut di bagian Jakarta utara. Proyek ini sangat baik bagi masyarakat Jakarta dikarenakan banyak dampak positif yang dapat diberikannya. Diantaranya, akan ada lapangan kerja baru, kemacetan yang berkurang, penghijauan lingkungan dan pembangunan sumber daya/energi. Maka dari itu dengan pembangunan Giant Sea Wall ini kita dapat melihat suatu tatanan ibukota Jakarta yang lebih baik lagi.

6. Ekologi dan Arsitektur

Penjelasan dimulai dari pengertian ekologi yang adalah




Ilmu yang mempelajari hubungan antar organisme dalam ruang tertentu dengan lingkungannya. Dalam sangkut pautnya arsitektur memiliki hubungan dengan ekologi dimana Arsitektur yang memiliki fungsi dalam pembangunan, akan menggali sumber daya alam untuk diubah menjadi suatu sumber daya buatan (bangunan). Sehingga hal tersebut memunculkan berbagai dampak negatif dari arsitektur terhadap lingkungan. Maka dari itu perlu adanya penerapan 'Konsep Arsitektur yang berkelanjutan' yang didalamnya terdiri dari 3 bagian dimensi seperti: dimensi fisika, sosial budaya dan etika, demi menjaga keseimbangan arsitektur dan lingkungannya.

Dari keenam bab bagian yang berhubungan dengan arsitektur dan lingkungan tersebut dapat disimpulkan bahwa "keselarasan dan keseimbangan antara bangunan dan lingkungan adalah bagian penting dalam sebuah proses arsitektur. Itu dikarenakan jika kedua hal tersebut dapat saling menunjang satu dengan lainnya maka akan dapat menimbulkan dampak / pengaruh yang baik bagi penggunanya di masa kini dan dimasa yang akan datang."

by Yorel Kumayas


 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar