yorel

yorel
it's me

Blog Content

Minggu, 11 Januari 2015

Pemuda Dan Sosialisasi (II)



Review


Baik adanya jika seorang pemuda tahu bagaimana cara ia dapat menemukan identitasnya dan mengembangkan potensinya. Terutama dalam kehidupan sosialisasinya, pemuda sangat ingin sekali dapat bersosialisasi dengan kehidupan sekitarnya. Terkadang permasalahan sosial yang kurang baik membuat seorang pemuda minder akan apa yang ingin dieksplorasikannya, bahkan untuk sebagian dari mereka ada yang mengubah haluan kehidupan mereka kearah yang negatif demi mendapatkan kehidupan sosial yang dipandang mereka sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Maka dari itu, perlunya ada pembinaan secara khusus dalam menghadapi permasalahan pemuda jaman ini. Khususnya dalam hal pendidikan, pemuda harus dikenali dengan berbagai hal yang dapat menentukan tujuan hidupnya kearah yang lebih pasti, baik dan benar adanya. Agar dengan itu, pemuda dapat lebih mengkonsetrasikan bagaimana kehidupannya di masa yang akan datang.



Pengalaman

Saya sebagai pemuda merasakan sendiri bagaimana memiliki sosialisasi yang kurang baik dengan lingkungan sekitar saya. Salah satu alasannya karena saya adalah seorang yang pendiam. Bermula ketika masuk SMP, dengan lingkungan yang baru saya sedikit minder untuk dapat berbicara dengan orang sekitar saya. Apa lagi ditambah ketika kelas 1 nilai-nilai saya tidak terlalu memumpuni. Meskipun teman teman tidak memandang seseorang dari nilainya, tapi ada suatu kejadian dimana ketika guru memberikan tugas kelompok dengan teman teman yang dapat bebas dipilih, Saat itu saya tidak menemukan kelompok saya! Itulah saat dimana saya beranggapan bahwa suatu nilai dapat menentukan dimana anda akan bersosialisasi, dengan teman pemalas atau yang pintar. Hal itu membuat saya benar benar serius dalam belajar.


Saat SMA keadaan mulai sedikit berubah. Ketika itu saya masuk ke SMA swasta, dimana guru/teman saya ada beberapa yang beranggapan jika masuk dari smp negeri adalah orang orang yang cukup dapat dikatakan “lumayan” , meskipun saya sendiri tidak beranggapan seperti itu. Tapi secara tidak langsung hal itu mendorong saya untuk benar-benar menunjukan kualitas saya sebagai mantan anak sekolah negeri. Dan benarlah hasilnya, nilai nilai yang saya dapat ketika SMA cukup bisa dikatakan bagus. Bahkan di SMA lah pertama kali saya bisa masuk ranking 5 besar. Hal yang benar-benar mengejutkan bagi saya. Dengan hal itu sosialisasi saya menjadi lebih baik dibanding ketika SMP. Meski itu sifat pemalu saya masih ada didalam diri saya.

Ada juga pengalaman ketika SMA dimana juga bersangkutan dengan sifat pemalu dan tidak percaya diri saya. Ketika itu beberapa guru sering sekali membuat tanya jawab/presentasi di kelas. Dimana hal itu adalah kekurang bagi saya. Bukannya saya tidak bisa maju/menjawab, hanya saja sifat sayalah yang menjadi tumbal saya untuk dapat menjawabnya. Memang sempat hal itu menjadi “pikiran” buat saya yang selalu tidak ingin kalah dari yang lainnya (dalam bidang ilmu). Saya mencoba untuk dapat merubah sifat saya, Tetapi nyatanya nol. Saya benar benar tidak dapat merubah sifat saya yang satu itu. Berpikir menjadi seorang yang apa adanya, ya saya hanya dapat melihat sisi positifnya saja. Disamping itu untuk meutupi nilai saya, saya berusaha keras dalam bidang bidang teori.

 

Berbeda lagi ketika kuliah, saat dimana pertama kali saya secara nyata melihat adanya kelompok orang-orang pintar-rajin & kelompok orang orang malas. Jika ditanya saya masuk yang mana? Jujur saya lebih memilih masuk ke kelompok orang yang malas. Bukannya saya ingin terpengaruh menjadi malas, saya hanya sedikit melihat kalau orang orang yang rajin itu terkesan sombong dan tidak mau berbagi. Bukan pula saya ingin menghindari mereka, tapi selain saya berpikir saya tidak sepintar mereka saya juga ingin menyelaraskan sosialisasi saya dengan teman-teman saya yang lainnya. Ya memang namanya kerugian pasti ada ketika tugas kita dicontek, sering diganggu saat belajar dan lain sebagainya. Tetapi saya lebih berpikir bahwa nilai bukanlah segalanya dalam kuliah. Karena menurut saya sedikit sekali pengaruh nilai dalam kesuksesan karir seseorang. Maka dari itu, jika memang saya bisa membantu mereka, kenapa tidak?

Sekian pengalaman sosialisasi saya sebagai seorang pemuda. Semoga segala hal yang baik dapat diambil, dan hal yang kurang baik dapat menjadi peringatan.

Terima kasih!! Thanks!! XieXie!! Arigatou!! Gracias!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar